Kamis, 22 Oktober 2009
Saya akan mengungkap dari bahasan blog sebelumnya tentang kecurangan dalam Dunia IT yang membahas masalah cybersquatting.
Kasus cybersquatting begitu mendapat perhatian dari para perusahaan besar seperti yang baru-baru ini terjadi.
Dilaporkan bahwa Verizon, salah satu perusahaan komunikasi besar di dunia, memenangkan tuntutan pengadilan sebesar $31.15 juta dari perusahaan pendaftar domain OnlineNIC.
Cybersquatting dapat diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan dalam pembelian suatu domain di Internet, dimana domain tersebut memiliki penulisan yang mirip dengan nama perusahaan, nama orang, nama produk dll., dan kemudian sang pembeli domain tersebut menjualnya dengan harga tinggi kepada mereka yang berkaitan dengan nama domain tersebut. Kadangkala Cybersquatting ini diartikan juga sebagai calo.
Dalam kasus Verizon ini, pihaknya merasa dirugikan atas pendaftaran domain-domain yang memiliki kemiripan nama domain dengan mereka dan lalu menuntut OnlineNIC, sebuah perusahaan pendaftar domain/registrar untuk domain .asia .biz .com .info .mobi .name .net .org .pro dan .tel.
Pihak Verizon menuntut OnlineNIC karena mendaftarkan 663 nama domain yang mirip atau justru membingungkan terhadap merk dagang Verizon. Dua diantara dua nama domain yang dianggap membingungkan pelanggan Verizon adalah verizon-cellular.com dan buyverizon.net. Dan karena tuntutannya dikabulkan oleh pengadilan Amerika Serikat maka kini Verizon harus membayar ganti rugi sebesar $31.15 juta dan juga harus mentransfer nama domain yang bermasalah kepada mereka.
Selain Verizon terdapat dua perusahaan besar lainnya yang merasa dirugikan oleh aksi cybesquatting yaitu Microsoft dan Yahoo.
Microsoft menuntut OnlineNIC atas aksi cybersquatting pada 97 nama domain yang mirip dengan merk dagang mereka termasuk Windows, Encarta dan Halo. Sedangkan Yahoo menuntut OnlineNIC atas aksi cybersquatting pada 500 nama domain yang mirip atau dapat membingungkan para penggunanya termasuk yahoozone.com, yahooyahooligans.com dan denverwifesexyahoo.com.
Aksi cybersquatting memang begitu mendapatkan perhatian dari perusahaan-perusahaan besar di dunia terutama imbasnya yang dapat membingungkan para pelanggan mereka dan juga dapat merusak citra mereka jika seandainya ada nama domain yang mirip dengan mereka tapi websitenya berisikan konten berbau pornografi atau digunakan untuk menyebarkan malware.
Kasus cybersquatting begitu mendapat perhatian dari para perusahaan besar seperti yang baru-baru ini terjadi.
Dilaporkan bahwa Verizon, salah satu perusahaan komunikasi besar di dunia, memenangkan tuntutan pengadilan sebesar $31.15 juta dari perusahaan pendaftar domain OnlineNIC.
Cybersquatting dapat diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan dalam pembelian suatu domain di Internet, dimana domain tersebut memiliki penulisan yang mirip dengan nama perusahaan, nama orang, nama produk dll., dan kemudian sang pembeli domain tersebut menjualnya dengan harga tinggi kepada mereka yang berkaitan dengan nama domain tersebut. Kadangkala Cybersquatting ini diartikan juga sebagai calo.
Dalam kasus Verizon ini, pihaknya merasa dirugikan atas pendaftaran domain-domain yang memiliki kemiripan nama domain dengan mereka dan lalu menuntut OnlineNIC, sebuah perusahaan pendaftar domain/registrar untuk domain .asia .biz .com .info .mobi .name .net .org .pro dan .tel.
Pihak Verizon menuntut OnlineNIC karena mendaftarkan 663 nama domain yang mirip atau justru membingungkan terhadap merk dagang Verizon. Dua diantara dua nama domain yang dianggap membingungkan pelanggan Verizon adalah verizon-cellular.com dan buyverizon.net. Dan karena tuntutannya dikabulkan oleh pengadilan Amerika Serikat maka kini Verizon harus membayar ganti rugi sebesar $31.15 juta dan juga harus mentransfer nama domain yang bermasalah kepada mereka.
Selain Verizon terdapat dua perusahaan besar lainnya yang merasa dirugikan oleh aksi cybesquatting yaitu Microsoft dan Yahoo.
Microsoft menuntut OnlineNIC atas aksi cybersquatting pada 97 nama domain yang mirip dengan merk dagang mereka termasuk Windows, Encarta dan Halo. Sedangkan Yahoo menuntut OnlineNIC atas aksi cybersquatting pada 500 nama domain yang mirip atau dapat membingungkan para penggunanya termasuk yahoozone.com, yahooyahooligans.com dan denverwifesexyahoo.com.
Aksi cybersquatting memang begitu mendapatkan perhatian dari perusahaan-perusahaan besar di dunia terutama imbasnya yang dapat membingungkan para pelanggan mereka dan juga dapat merusak citra mereka jika seandainya ada nama domain yang mirip dengan mereka tapi websitenya berisikan konten berbau pornografi atau digunakan untuk menyebarkan malware.
Label: kOmpuTeR MaSyaRakaT
Subscribe to:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar